Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(8)

Pengalaman studi keluar negeri : tidak ada
Level JLPT : N3
Pengalaman kerja : 3 perusahaan
Pekerjaan : Sekretaris
Kelamin : Perempuan

 

Selamat siang. Terima kasih telah menyempatkan waktu anda di hari libur untuk wawancara ini. Langsung saja, mengapa anda memilih untuk bekerja di perusahaan Jepang?

Saya mempelajari Bahasa Jepang di universitas, karena itu Saya ingin pekerjaan yang menggunakan Bahasa Jepang. Melalui pekerjaan ini Saya ingin bisa langsung berbicara dengan orang Jepang dan mempelajari lebih dalam tentang budaya Jepang.

 

Saya senang anda tertarik dengan budaya Jepang, terima kasih. Ngomong-ngomong bagaimana anda menemukan pekerjaan ini?

Tempat kerja Saya sebelumnya ada di Tangerang, tempatnya agak susah untuk dijangkau. Saat Saya berpikir untuk pindah kerja ke Jakarta, teman Saya memperkenalkan pekerjaan ini dan akhirnya Saya pindah kerja ke perusahaan yang sekarang.

 

Begitu ya. Di Indonesia sepertinya banyak pekerjaan yang diperkenalkan oleh kenalan kita sendiri ya. Sebelum masuk kerja, Bagaimana image anda tentang perusahaan maupun pekerjaan yang nantinya akan dilakukan?

Perusahaan ini lebih besar dari tempat kerja sebelumnya, jadi Saya ingin mulai mencoba hal baru dan menambah pengalaman. Tidak banyak pekerja orang Jepang di perusahaan sebelumnya sehingga jarang ada kesempatan bisa berbicara Bahasa Jepang. Tapi di perusahaan sekarang ada 7 orang Jepang, pastinya kesempatan untuk berbicara Bahasa Jepang pun akan bertambah, dan mungkin kemampuan Saya akan meningkat.

 

Kalau begitu setelah masuk bekerja, apa tanggapan anda?

Sebelumnya Saya bekerja di bagian Sales, tapi sekarang Saya bekerja sebagai sekretaris. Selain kantor ini ada kantor lain yang memperkerjakan orang Jepang, sehingga terkadang Saya menerima pekerjaan translator dari kantor cabang di lokasi terpencil. Terkadang Saya kesulitan karena tidak bisa bicara langsung dengan orang Jepang tersebut, tapi karena kesempatan untuk menggunakan Bahasa Jepang bertambah Saya yakin pekerjaan ini dapat meningkatkan kemampuan Saya.

 

Jadi ada pekerjaan dari kantor cabang juga. Memang kalau tidak bertemu langsung, banyak pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan dengan lanjar. Melalui pekerjaan ini, apakah ada segi positif maupun negatif yang anda rasakan?

Dari segi positif dulu. Di perusahaan sebelumnya tidak ada kebiasaan menggunakan email. Tapi sekarang setiap ada perlu harus kontak melalui email terlebih dahulu. Ini nih yang dinamakan Hourenso*. Setiap ada masalah pastikan melapor ke pimpinan, budaya kerja yang seperti inilah yang bagus.

*Hourenso : singkatan dari Houkoku (melapor), Renraku (mengontak), dan Soudan (diskusi). Kata yang sering digunakan dalam dunia bisnis Jepang.

 

Berarti pekerjaan dilakukan dengan cara Jepang ya. Bagaimana dengan segi negatifnya?

Memang benar budaya Indonesia dan Jepang itu berbeda. Artinya, cara kerja kedua negara ini pun berbeda. Orang Jepang sangat ketat dengan waktu dan pekerjaannya. Di perusahaan sekarang masih banyak orang yang bekerja dengan cara Indonesia, dan menurut Saya hal ini perlu diperbaiki.

 

Begitu. Semoga tempat kerja anda akan akan semakin nyaman untuk bekerja. Apa ada hal lainnya?

Terkadang Saya bingung dengan cara menangani tamu. Sebelumnya hampir tidak pernah ada tamu yang datang. Tapi akhir-ahir ini banyak meeting dengan perusahaan lain. Cara untuk menyambut tamu tidak ditetapkan secara jelas, karena itu Saya bingung bagaimana harus bertindak.

 

Perlu ditetapkan peraturan untuk penyambutan tamu, siapa yang akan melakukan dan apa yang harus disiapkan, agar tidak ada tamu yang merasa tidak dihormati. Selanjutnya, Bagaimana rencana karir anda ke depannya?

Saya tertarik dengan pekerjaan di bagian Sales, tapi perusahaan sekarang tidak memiliki bagian tersebut. Saya senang berbicara dengan berbagai macam orang, karena itu Saya ingin menambah pengalaman dalam hal ini. Sejujurnya, Saya kurang puas dengan pekerjaan sebagai sekretaris. Pekerjaan paling dekat dengan sales di perusahaan sekarang hanyalah pembelian barang. Pekerjaan ideal bagi Saya adalah pergi keluar kantor, bertemu dan berbicara langsung dengan pelanggan.

 

Begitu, keinginan anda sangat berbeda dengan pekerjaan anda sekarang ya. Saya sendiri tidak terlalu suka pekerjaan sales, karena itu anda hebat sekali ingin melakukannya (tawa). Ngomong-ngomong apa alasan anda mulai belajar Bahasa Jepang?

Ada pelajaran Bahasa Jepang di SMA. Lalu Sensei sempat merekomendasikan, “Ada beasiswa, apa kamu mau coba ikut?”. Sebenarnya, Saya tidak terlalu suka pelajaran Bahasa Jepang. Tapi karena Sensei terus memaksa, akhirnya Saya ikut tes beasiswa dan ternyata lulu. Akhirnya Saya mau tidak mau harus belajar Bahasa Jepang (tawa). Tapi, setelah serius belajar Bahasa Jepang, Saya merasa Bahasa Jepang ini seru dan akhirnya tertarik untuk mempelajarinya. Dengan ini Saya memutusukan untuk memperdalam Bahasa Jepang di Universitas.

 

Dari tidak suka menjadi suka dengan Bahasa Jepang, kita tidak akan tahu bila tidak dicoba ya! Saya ikut senang karena sekarang anda menggunakan Bahasa Jepang untuk bekerja dan menjalani hidup. Terakhir, mohon berikan sepatah dua patah kata kepada calon pekerja perusahaan Jepang.

Orang Indonesia biasanya berpikir, “kalau ada waktu nanti saja diselesaikan”. Tapi orang Jepang berpikir, “semakin cepat semakin baik.” Cara pikir dan kerja memang berbeda, tapi janganlah terlalu dipikirkan. Lalu aktiflah belajar cara kerja orang Jepang dan juga budayanya, setelah itu kalian juga bisa mengajarkan budaya Indonesia.

 

Sangat penting untuk mempelajari banyak hal saat masih muda, sama seperti yang anda lakukan. Perasaan untuk ingin belajar hal baru sangatlah penting, Saya juga harus selalu mengingat perasaan ini. Sekali lagi, terima kasih atas waktunya hari ini.

Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(7)

Pengalaman studi ke luar negeri : Tidak ada
Level JLPT : N2
Pengalaman kerja : 2 perusahaan
Pekerjaan : Manajemen toko
Kelamin : Perempuan

 

Selamat siang, terima kasih telah berkenan mengikuti wawancara ini. Langsung saja, apa alasan anda bekerja di perusahaan Jepang?

Saya mengambil jurusan Bahasa Jepang di universitas, karena itu saya banyak belajar hal yang berhubungan dengan Jepang. Saya ingin pekerjaan yang menggunakan Bahasa Jepang, agar hal yang telah saya pelajari tidak terbuang percuma.

Sempat ditanya, “Bukannya bisa kerja sebagai travel guide?”. Tapi Saya ingin merasakan dan mempelajari langsung cara kerja orang Jepang yang katanya sangat rajin dan sopan.

 

Saya senang anda atas perkataan anda. Beberapa kali kita sempat bertemu, Saya rasa anda sudah pandai dalam penggunaan Bahasa Jepang. Selanjutnya, bagaimana anda menemukan pekerjaan ini?

Saya mengirim resume ke lamaran di JICA, yang diperkenalkan oleh Senpai saya. Tapi entah kenapa Saya malah diperkenalkan ke perusahaan lain, dan Saya akhirnya direkruit oleh perusahaan tersebut.

 

Hal yang cukup mengundang tanya. Walau begitu anda mencoba untuk bekerja di perusahaan ini. Dengan pengalaman seperti itu, apakah anda mempunyai bayangan sebelum anda mulai bekerja di sana?

Saya coba mencari di internet tentang perusahaan ini, tapi informasi yang ada hanya sedikit. Bohong kalau bilang Saya tidak cemas. Tapi pimpinan saya berkata bahwa akan ada pelatihan jadi tidak usah cemas, tidak apa-apa. Penjelasannya membuat saya lega.

 

Lalu bagaimana setelah anda mulai bekerja? Apa ada hal positif maupun negatif?

Segi positifnya, walau perusahaan ini adalah perusahaan Jepang, pemilik perusahaan adalah perusahaan di Indonesia yang memegang Franchise di sini. Karena itu kami harus menjalin hubungan yang baik antara perusahaan ini dan perusahaan yang ada di Jepang. Kita juga harus menjaga hubungan dengan pekerja Jepang yang ada di sini. Hal ini adalah pengalaman yang sangat bagus untuk dilakukan.

Saya juga bisa belajar bagaimana cara mendirikan toko dari awal. Dari pekerjaan ini Saya bisa belajar untuk mendirikan perusahaan, demi pembentukan perusahaan saya sendiri nantinya.

Hal negatifnya, banyak irregular yang menyebabkan rencana tidak berjalan lancar yang bisa terjadi di Indonesia. Tetapi pelatih dari Jepang tidak mengerti akan hal ini. Dikarena hal ini pelatih sepertinya kecewa dengan adanya proyek yang terlambat atau bertambahnya pekerjaan karena adanya halangan. Saya mengerti alasan beliau kecewa, tapi sesuai dengan peribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Karena ini Indonesia, akan sulit jika tidak melakukan pekerjaan dengan cara Indonesia. Jika ada yang stress dengan pekerjaannya, maka orang-orang disekelilingnya akan terpengaruh. Saya sedikit kecewa karena beliau tidak mengerti akan hal ini. Masalah perbedaan budaya ini lebih besar dari yang Saya kira.

 

Karena ini Franchise dari Jepang, pastinya lebih banyak pekerjaan daripada perusahaan Jepang biasa. Anda pasti punya keluhan dengan pekerjaan anda, apakah perusahaan memiliki antisipasi atas hal tersebut?

Ketika Saya menyarankan tentang cara kerja yang baru, hanya dijawab dengan santai “iya silahkan, silahkan”. Setelah itu pun tidak ada perubahan dengan cara kerja. Karena ini franchise, pastinya ada peraturan yang harus ditaati dari perusahaan Jepang sana. Tapi setiap ditanya selalu dijawab dengan, “Saya serahkan ke situ.” Ada juga kasus di mana kita membeli penerangan untuk toko sesuai dengan permintaan pimpinan, tapi menurut pelatih Jepang warnanya salah. Padahal kami sudah memastikan dengan Jepang sana. Kami kerepotan dengan hal-hal seperti ini.

 

Sebagai orang Jepang Saya malu…, dan juga mengerti dengan kesulitan yang anda alami. Apa ada hal lainnya?

Ketika masa pelatihan, ada saat di mana pelatih menjelaskan sambil berkata, “Hal ini sulit, apa kalian bisa melakukannya?”. Kami bisa melakukannya, bahkan merasa kami bisa dipercayakan dengan pekerjaan lainnya. Dengan pengalaman ini, Saya sangat menyayangkan jika orang Jepang menganggap baik orang Indonesia juga negara lainnya lebih rendah daripada mereka.

 

Tidak semuanya, tapi memang disayangkan karena ada orang Jepang yang berpikir seperti itu. Buktikan anda bisa dengan hasil kerja anda! Lalu bagaimana anda merencanakan karir kedepannya?

Suatu hari Saya ingin mendirikan perusahaan Saya sendiri. Saya suka kopi dan fashion, jadi Saya ingin membuka Boutique Café. Dari pekerjaan sekarang, Saya belajar tentang cara membuat perusahaan juga manajemen yang nantinya pasti berguna untuk Saya.

 

Karir masa depan yang tergambar dengan baik! Pada awalnya, mengapa anda memutuskan untuk belajar Bahasa Jepang?

Sebenarnya Saya ingin masuk ke jurusan komunikasi, tapi karena kesalahan saat pengisian formulir urutan harapan masuk ke jurusan Bahasa Jepang menjadi lebih tinggi, ditambah lagi Saya lulus tes untuk jurusan tersebut. Tapi Saya memang memilih Bahasa Jepang sebagai pilihan kedua. Saya senang dengan pelafalannya, juga merasa kalau Bahasa Jepang itu mirip Bahasa Jawa. Lalu, dari sejarahnya Jepang kalah dalam perang dengan bom tapi dapat tumbuh lagi dalam jangka waktu yang pendek. Saya ingin mempelajari sejarah Jepang untuk mencari alasan mengapa bisa begitu.

 

Ternyata ada kenyataan yang mengejutkan… Terakhir, tolong berikan sepatah kata untuk calon pekerja perusahaan Jepang.

Walau tempatnya di Indonesia, perusahaan Jepang dan orang Jepang tetap memanajemen perusahaan dengan kebiasaan dan cara kerja Jepang. Karenanya, tinggi kemungkinan akan terjadi konflik dengan kebiasaan dan budaya yang berbeda. Walau pimpinanmu orang Jepang, tetaplah melihat hal dengan budaya negeri sendiri dan bicarakanlah bila ada masalah. Sematkanlah dalam hati anda, jika kita tidak saling mengerti, tidak saling bekerja sama, dan tidak menyesuaikan diri dengan budaya yang berbeda maka hubungan sesama pekerja tidak akan berjalan baik.

 

Saya ikut senang dengan anda yang perlahan menuju kedepan dengan mantap. Terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk hari ini.

Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(6)

Pengalaman studi di luar negeri : tidak ada
Level JLPT : N2
Pengalaman kerja : 2 perusahaan
Pekerjaan : Interpreter, finance, pegawai kantor
Kelamin : Perempuan

 

Selamat siang. Terima kasih telah menyempatkan waktu di waktu istirahat siang ini untuk wawancara. Mohon bantuannya. Anda sekarang sedang bekerja di perusahaan Jepang. Mengapa anda memilih untuk bekerja di sana?

Saya lulus universitas dari jurusan penelitian Jepang. Tidak hanya bahasa, Saya juga mempelajari budaya, sejarah, masyarakat, literatur, kosa kata, dan hal lain yang berhubungan dengan Jepang. Karena itu, Saya ingin bekerja dengan menggunakan Bahasa Jepang.

 

Memang kita selalu ingin menggunakan kemampuan kita dalam bekerja ya. Banyak perusahaan Jepang di Indonesia, tapi mengapa anda memilih perusahaan yang satu ini?

Saya sangat suka hal-hal yang rapi. Perusahaan tempat saya bekerja sekarang menangani penjualan meja, kursi, dan barang lainnya yang dibutuhkan kafe, restoran, maupun convenience store. Untuk convenience store kami menangani barang-barang seperti troli dan keranjang belanja. Saya ingin bisa bekerja bersama barang-barang dengan design yang bagus dan banyak berada di sekeliling kita. Karena itulah Saya melamar pekerjaan ini.

 

Bagaimana cara anda mencari pekerjaan ini?

Saya dibantu oleh jasa pencari kerja. Perusahaan tempat saya bekerja sekarang membuka kantornya di Jakarta pada September 2013 dan sejak itu pula saya bekerja di sana sebagai pegawai.

 

Apa alasan anda berganti pekerjaan?

Saya sangat tidak suka dengan perusahaan sebelumnya, karena semua karyawan yang merokok dapat bebas merokok di meja masing-masing. Pekerjaannya pun setiap hari selalu sama, sehingga saya tidak mendapatkan skill baru. Memang dalam pekerjaan menggunakan Bahasa Jepang, tapi saya tidak ada mempelajari kata-kata baru… Saya juga berpikir untuk wisata, jadi setelah berhenti kerja di sana Saya pergi traveling ke Eropa.

 

Saya sangat mengerti dengan alasan anda berhenti kerja. Ambisi anda juga sangat bagus. Setelah itu, anda memutuskan untuk pindah kerja. Bagaimana image yang anda miliki tentang perusahaan tempat kerja anda sekarang? Apa ada image positif maupun negatif?

Sejujurnya, sebelum masuk bekerja saya tidak memiliki image apapun tentang perusahaan. Setelah masuk bekerja, hal baik yang saya rasakan adalah lingkungan kerja sangat bagus sehingga mudah untuk berkomunikasi sesama pekerja.

Hal buruknya, jumlah pekerjaannya lebih banyak dari yang saya kira. Di perusahaan sebelumnya Saya hanya berulang-ulang kali bekerja membuat estimasi saja, tapi sekarang saya harus membuat dokumen pajak, faktur, dan juga data penjualan. Lalu sambil melakukan banyak pekerjaan saya harus menggunakan Bahasa Jepang dan Inggris bersamaan. Saya juga harus bekerja sebagai interpreter. Bisa mendapatkan banyak pengalaman ini sangatlah bagus, tapi walau lembur pun saya tidak akan dapat uang tambahan…

 

Banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan. Dengan pekerjaan itu pun, Anda pasti mendapatkan banyak skill yang berguna. Apa ada keluhan dengan pekerjaan sekarang? Lalu apakah perusahaan memiliki jalan keluarnya?

Saya bingung dengan lingkup pekerjaan yang harus saya lakukan. Jika terjadi masalah, tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab. Pimpinan pun tidak mengerti secara jelas pekerjaan anak buahnya. Sekarang saya bekerja dengan memaklumi bahwa inilah cara kerja perusahaan. Lalu cara kerja di Indonesia dan Jepang itu berbeda, tapi pimpinan tidak mengerti akan hal tersebut.

 

Walaupun ini perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, tapi masih memiliki kebiasaan yang sama dengan perusahaan yang ada di Jepang.

Saya ingin agar lingkup kerja diperjelas.

Setahun sudah berlalu sejak anda mulai bekerja di sini. Bagaimana anda akan melanjutkan karir ke depannya?

Masih banyak pekerjaan yang harus saya ingat di perusahaan sekarang, karena itu saya ingin meningkatkan kinerja saya sekarang. Dengan terus menambah pengalaman bekerja,Saya berharap bisa menemukan hal yang ingin saya lakukan. Untuk menekuni hal tersebut, Saya ingin belajar di universitas dan nantinya bekerja dengan keahlian yang telah saya pelajari. Tapi saya belum tahu hal apakah yang ingin saya pelajari dan lakukan. Pencarian baru dimulai.

 

Keinginan untuk belajar, serta karir yang sudah dipikirkan masak-masak sangatlah bagus. Keluar dari topik, apakah alasan anda belajar Bahasa Jepang?

Saya senang mendengar pelafalan Bahasa Jepang. Alasan Saya belajar Bahasa Jepang adalah agar Saya sendiri bisa mengucapkan pelafalan itu dan menggunakan bahasanya. Juga di Jakarta banyak pekerjaan yang membutuhkan kemampuan Bahasa Jepang, jadi jika dipelajari pasti akan berguna nantinya.

 

Terima kasih atas jawaban anda. Terakhir mohon berikan sepatah kata kepada calon pekerja perusahaan Jepang.

Berjuanglah.

 

Terima kasih telah menyempatkan waktunya di waktu istirahat anda.

Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(5)

Pengalaman studi ke luar negeri : tidak ada
Level JLPT : N3
Pengalaman kerja : 2 perusahaan
Pekerjaan : akuntan, sekretaris, pegawai kantor
Kelamin : perempuan

 

Selamat malam. Terima kasih telah menyempatkan waktu di akhir minggu, tepat setelah pulang kerja, untuk wawancara ini. Mohon bantuannya. Sekarang anda sedang bekerja di perusahaan Jepang, mengapa anda memutuskan untuk bekerja di sana?

Sebelum bekerja di sini, saya sempat bekerja di Uniqlo, tapi berhenti ketika masih dalam pelatihan. Alasannya adalah kurangnya kesempatan berbicara dengan Bahasa Jepang karena kebanyakan tamu yang datang adalah orang Indonesia. Saya belajar Bahasa Jepang di universitas, karenanya Saya ingin menggunakannya dalam pekerjaan saya. Saya juga ingin bekerja di tempat yang bisa memberi kesempatan untuk pergi ke Jepang.

 

Uniqlo memang perusahaan Jepang yang banyak dikenal orang dan pastinya banyak membutuhkan pegawai, jika hanya ingin bekerja di perusahaan Jepang Uniqlo adalah pilihan yang tepat. Tapi hal ini berlawanan dengan tujuan anda.

Saya juga tertarik dengan cara kerja di perusahaan Jepang. Image saya tentang orang Jepang adalah tepat waktu dan teliti dengan pekerjaannya. Saya ingin memastikan apakah image saya sesuai dengan kenyataan.

 

Begitu ya. Sebagai orang Jepang, Saya senang anda ingin mempelajari budaya dan Bahasa Jepang lebih mendalam. Bagaimana anda menemukan tempat kerja sekarang?

Saya menemukannya di grup facebook universitas. Karena ada lowongan pekerjaan, Saya coba untuk melamar.

 

Apa ada bayangan yang muncul sebelum mulai bekerja di sana?

Perusahaan sekarang berhubungan dengan IT, dan Saya sebenarnya tidak terlalu paham tentangnya. Sewaktu wawancara, Saya diberitahu bahwa ada kemungkinan saya terpilih untuk menjadi engineer. Saya cukup cemas karena saya tidak mengerti tentang pembuatan program sama sekali. Tapi ini mungkin adalah kesempatan untuk mengembangkan diri, dengan menambah pengalaman dan juga sebagai tantangan bagi diri sendiri.

 

Sangat Positive thinking. Lalu bagaimana setelah anda mulai bekerja? Apa ada image positif maupun negatif?

Segi positifnya adalah bisa mendapatkan banyak pengalaman. Saya merasa level Bahasa Jepang saya meningkat, karena harus menggunakannya setiap hari. Saya juga mendapat skill baru dengan mencoba bekerja di bidang pekerjaan yang belum pernah saya coba.

Segi negatifnya, peraturan di Indonesia dan Jepang itu berbeda. Walau kita bisa saling berbicara dengan Bahasa Jepang, kalau tidak mengerti peraturan yang ada maka tidak akan bisa saling mengerti. Misalnya, perhitungan gaji untuk orang Indonesia dilakukan di Jepang. Jadi ketika ada seorang supir yang membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di kantor dia akan dicurigai. Ini adalah hal biasa di Indonesia, tapi kita akan dikira berbohong. Pengertian bahwa keadaan di Indonesia dan Jepang itu berbeda sangat kurang.

Lalu, Saya juga mempunyai tugas untuk melaporkan perhitungan pajak yang sudah disetujui oleh penasihat pajak di Indonesia ke Jepang. Walau saya dapat menjelaskan laporan tersebut dalam Bahasa Jepang, Saya tidak mengerti apa isi laporan tersebut. Pajak ada di luar keahlian saya, tapi semua mengira saya mengerti karena saya dapat menjelaskan laporan itu dalam Bahasa Jepang.

Selanjutnya, lingkup kerja. Berbeda dengan perusahaan Indonesia yang memiliki lingkup kerja yang jelas, perusahaan Jepang mengharuskan kita untuk mengerjakan berbagai macam hal. Terkadang Saya juga dimintai tolong pekerjaan yang deadline-nya sudah dekat. Tapi Saya berpikir bahwa ini adalah sebuah tantangan. Saya dapat mempelajari banyak hal baru sembari menambah pengalaman bekerja. Sangat membantu Saya untuk mengembangkan diri sendiri.

Ada juga saat dimana pimpinan membereskan pekerjaannya sendiri, tanpa berunding dengan Saya. Ketika kantor di Jepang menanyakan tentang pekerjaan tersebut, Saya tidak bisa menjawab apa-apa. Karena hal ini juga ada beberapa orang yang mengira Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dan malah membebani pimpinan. Saya tidak suka hal ini.

Yang terakhir bukanlah hal positif maupun negatif, tapi karena orang Jepang itu sangat sangat teliti dengan pekerjaannya Saya merasa kesalahan dalam pekerjaan pun berkurang. Harus terbiasa dengan ketelitian mereka (tawa).

 

Sepertinya banyak yang dipikirkan (tawa). Apa ada tindakan yang anda atau perusahaan lakukan untuk pemecahan masalah tersebut?

Saya merasa bahwa kemampuan saya masih belum cukup, karena itu saya akan terus berjuang untuk meningkatkan kinerja. Saya juga akan mencoba mengusulkan ke pimpinan tentang cara kerja yang lain.

 

Jiwa pengembangan diri yang sangat bagus. Apa reaksi pimpinan anda dengan usulan tersebut?

Jika usulannya bagus, maka pimpinan akan menerima dan mengikuti usulan tersebut. Jika cara kerja pimpinan lebih bagus, beliau akan menjelaskan cara tersebut dan Saya akan mengikutinya.

 

Komunikasi yang baik dengan pimpinan. Beliau pun mendengarkan usulan dan memberikan penjelasan. Apa ada lagi hal lainnya?

Saya kurang puas dengan gajinya. Bila ada perusahaan lain dengan gaji yang lebih tinggi, mungkin Saya akan pindah kerja. Walau Saya sedikit cemas dengan lingkungan kerja baru. Di tempat kerja sekarang, banyak pegawai seumuran dengan hubungan yang baik, membuat pekerjaan menjadi lebih mudah.

 

Bila tidak keberatan, bolehkah Saya bertanya tentang gaji di perusahaan anda?

Gaji pegawai biasanya sekitar Rp 3.500.000 sampai Rp 5.000.000. Ada tunjangan uang sewa sebanyak Rp 3.200.000, dan juga supir.

Ada juga uang tambahan untuk pemilik sertifikat JLPT, dimana level N1 mendapatkan Rp 600.000, N2 Rp 300.000 dan N3 mendapatkan Rp 100.000. Jumlah gaji dapat bertambah dengan pertimbangan pimpinan setiap perpanjangan kontrak. Ada juga bonus tambahan untuk orang dengan hasil kerja luar biasa. Ngomong-ngomong ada 2 orang yang mendapatkan bonus di tahun ini.

 

Terima kasih atas penjelasannya. Penjelasan tentang gaji secara detail sangat menarik. Bagaimanakah anda merencanakan karir anda ke depannya?

Seperti yang Saya katakan tadi, Saya ingin mencoba untuk bekerja di Jepang. Saya mendambakan bisa bekerja dan menetap di sana. Ada teman kuliah Saya yang bekerja di Jepang dan mengatakan bahwa bekerja di sana sangat melelahkan, tapi Saya tetap ingin mencobanya. Kalau bisa, Saya ingin pekerjaan yang berhubungan dengan fashion atau majalah, juga agen wisata.

Saya juga ingin mempelajari manajemen Jepang, dan mengajarkan cara kerja di Jepang kepada orang Indonesia.

Daripada di ajarkan oleh orang Jepang, mungkin lebih baik diajarkan oleh orang Indonesia juga. Tidak akan ada masalah dengan bahasa. Saya harap hal ini bisa anda laksanakan nantinya. Sedikit melenceng dari topik, Kalau boleh tahu apa alasan anda belajar Bahasa Jepang?

Saya kurang pandai dalam matematika maupun IPA, dan kakak saya pun adalah lulusan sastra Jepang jadi saya ikut mengambil sastra Jepang juga. Walau saya sempat belajar Bahasa Jepang di SMA, waktu masuk kuliah Saya belum bisa membaca hiragana maupun katakana. 2 tahun di universitas, Saya merasa pelajarannya sangat susah dan ingin berhenti kuliah. Saya dimarahi oleh Ibu Saya ketika membicarakan hal ini kepada beliau. Mencari berbagai macam cara, akhirnya Saya mencoba berteman dengan orang Jepang melalui internet. Setelah itu keinginan untuk bisa berbicara dengan baik membuat Saya belajar kembali.

 

Bahasa Jepang anda sangat bagus, jadi kaget karena sebenarnya ada kejadian seperti itu. Terakhir, mohon berikan sepatah kata kepada calon pekerja di Perusahaan Jepang.

Setelah anda mulai bekerja pasti banyak hal-hal sulit yang harus dihadapi, tapi itulah yang akan membuat anda menjadi lebih baik! Karena itu Saya pun selalu bekerja dengan percaya, “sekarang sulit, tapi nantinya Saya bisa tertawa sambil menceritakan kesulitan ini! Percayalah dan jangan menyerah sampai akhir! Pantang menyerah menghadapi tantangan adalah hal yang paling penting!

 

Wah, berapi-api. Perasaan anda pasti tersampaikan. Saya pun ikut termotivasi. Padahal masih muda tapi sudah hebat. Sekali lagi, terima kasih telah menyempatkan waktu anda di akhir minggu, tepat setelah bekerja untuk wawancara ini.

Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(4)

Pengalaman Studi ke Luar Negeri : Tidak ada
Level JLPT : N2
Pengalaman Kerja : 2 perusahaan
Pekerjaan : Sekretaris
Kelamin ; Perempuan

 

Terima kasih telah menyempatkan watu di hari libur untuk wawancara ini. Langsung saja, mengapa anda memutuskan untuk bekerja di perusahaan Jepang?

Saya belajar Bahasa Jepang di universitas, karena itu saya mencari pekerjaan yang memerlukan keahlian tersebut. Saya ingin bekerja sebagai sekretaris maupun translator yang pekerjaannya berhubungan dengan Bahasa Jepang.

 

Keinginannya sudah tercapai ya! Bagaimana anda menemukan pekerjaan ini?

Saya memasukkan data diri saya di situs lamaran kerja. Lalu ada kontak dari HR perusahaan dan saya diterima bekerja.

 

Begitu. Sebelum diterima kerja apa ada image yang dimiliki tentang pekerjaan ini?

Image Saya, nanti kerjanya pasti sibuk. Sekretaris untuk direktur (orang Jepang) hanya ada dua orang. Advisor untuk bagian Sales dan pabrik semuanya orang Jepang, jadi Saya juga harus menjadi interpreter bagi mereka.

Saya juga berpirikir bahwa ini adalah pekerjaan yang sulit. Alasannya adalah, di perusahaan sebelumnya Saya hanya bekerja sebagai interpreter. Tapi sekarang lingkup kerja Saya menjadi mengatur jadwal direktur, membuat naskah pidato dan laporan harian, mencari tempat untuk pembukaan cabang baru, dan mengurus hal-hal yang berhubungan dengan kontrak. Melelahkan tapi sekarang Saya mulai terbiasa.

 

Banyak sekali perkerjaannya, sepertinya anda sibuk sekali… Setelah mulai bekerja, apakah ada segi positif maupun negatif dari pekerjaan ini?

Dengan bantuan dari orang di sekitar, Saya bisa bekerja dengan baik di sini. Seperti yang Saya katakan sebelumnya, Saya dapat mengerjakan hal yang sebelumnya tidak pernah Saya lakukan. Awalnya Saya kurang percaya diri karena kurangnya pengalaman dan juga ilmu yang dibutuhkan. Ada juga saat di mana Saya tidak mengerti kata-kata yang diucapkan ketika rapat. Untuk mengatasi hal tersebut, Saya mendapatkan manual yang berhubungan dengan pajak, sekretaris, dan juga cara penjualan produk. Saya yang masih kurang pengalaman ini pun sangat terbantu.

 

Semuanya bekerja dengan saling membantu satu sama lain ya. Ini adalah tempat kerja yang sangat ideal.

Saya tidak merasakan adanya hal yang negatif. Ada orang Indonesia di perusahaan yang berpikir bahwa orang Jepangnya bersikap dingin, tapi Saya tidak merasa seperti itu.

 

Apa ada hal lainnya tentang perusahaan?

Melalui pekerjaan ini Saya tahu, karena cara pikir orang Indonesia dan Jepang itu berbeda sering terjadi masalah saat penyesuaian keduanya. Terutama dengan kebijaksanaan penjualaan produk. Banyak hal yang tidak sesuai jika cara kerja di Jepang dilaksanakan di Indonesia tanpa perubahan apa pun.

Karena itu, jika orang Jepang dan orang Indonesia saling mengerti cara pikir satu sama lain maka pekerjaan pun pasti akan berjalan lancar. Sekarang jika ada masalah, Saya harus menengahi keduanya (tawa). Sekitar 3 bulan yang lalu ada beberapa orang Jepang yang datang, setiap hari mereka marah-marah karena tidak mengerti cara kerja orang Indonesia.

Lalu pada dasarnya orang Indonesia tidak membuat laporan jalannya rapat. Salah satu pekerjaan Saya adalah merangkum laporan dari seluruh departemen yang ada. Tapi karena banyak departemen yang tidak menepati deadline untuk mengumpulakn laporan, Saya kesulitan dalam pekerjaan ini.

 

Pasti sulit ya menjadi penengah… Saya juga sangat mengerti tentang deadline yang tidak ditepati, karena Saya juga mengalami hal yang sama.

Hal yang Saya cemaskan untuk setelah ini adalah, sekretaris untuk direktur orang Jepang hanya ada 2 orang termasuk Saya. Tapi sekretaris yang satunya berencana untuk mengambil cuti panjang. Jika ini terjadi, Saya cemas apakah Saya bisa bekerja sendiri menghadapi 20 orang Jepang. Sekarang sedang dibuka lamaran untuk sekretaris yang baru, tapi masih belum tahu apakah bisa menemukan orang yang handal.

 

Beban kerja yang sangat besar, semoga dapat menemukan sekretaris baru yang handal. Pasti nantinya orang sekitar anda akan membantu anda lagi. Apa rencana untuk karir anda ke depannya?

Saya tidak bisa naik jabatan selama menjadi sekretaris, walau gaji saya naik. Saya benar-benar hanya dipekerjakan sebagai sekretaris. Saya juga tidak berencana untuk terus bekerja di sini, paling lama hanya 5 tahun. Saya ingin belajar dan menambah skill di lingkungan kerja yang baru. Di perusahaan sebelumnya saya banyak belajar tentang otomotif sedangkan perusahaan sekarang mengajarkan tentang perawatan medis.

 

Kalau begitu anda ingin menambah pengalaman dan juga skill di perusahaan sekarang ya. Apa alasan anda memulai belajar Bahasa Jepang?

Ketika SMA Saya punya banyak teman orang Jepang di Indonesia, dan Saya mulai belajar Bahasa Jepang sejak saat itu. Saya juga belajar Bahasa Korea, tapi lebih tertarik dengan Bahasa Jepang. Saya juga ingin belajar budaya Jepang, karena itu Saya putuskan untuk mempelajarinya lebih dalam di universitas. Di Indonesia ada banyak perusahaan Jepang, jadi pastinya peluang mendapat pekerjaan pun bertambah.

 

Ternyata anda sudah memikirkannya dari SMA. Mendengar cerita anda, Saya tahu anda pasti puas dengan kehidupan yang dimiliki sekarang. Terima kasih atas waktunya hari ini!

Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(3)

Pengalaman studi ke luar negeri : Tidak ada
Level JLPT : N2
Pengalaman kerja : 3 peruahaan
Pekerjaan : Interprete, Translator, Sekretaris
Kelamin : Perempuan

 

Selamat siang. Terima kasih telah menyempatkan waktu anda di hari libur untuk wawancara ini. Pertanyaan pertama, Mengapa anda memutuskan untuk bekerja di perusahaan Jepang?

Perusahaan tempat Saya bekerja sekarang sangatlah terkenal, dan semua pegawainya adalah seorang profesional dalam pekerjaannya. Saya ingin bekerja bersama mereka.

 

Bagaimana anda menemukan pekerjaan ini?

HR perusahaan menghubungi Saya, ketika Saya masih bekerja sebagai guru Bahasa Jepang. Karena itu Saya tidak secara aktif mencari pekerjaan ini.

 

Seperti Head Hunting oleh perusahaan ya. Bagaimana image yang anda miliki tentang perusahaan sebelum mulai bekerja di sana?

Karena ini adalah perusahaan ternama, Saya mengira bahwa staff orang Jepangnya akan sangat disiplin dan Saya pasti nantinya akan dimarahi. Saya juga berpikir bahwa pekerjaannya akan sibuk.

 

Kalau begitu bagaimana setelah anda mulai bekerja di sana? Apa ada segi positif maupun negatif?

Segi positifnya, perusahaan sangat mementingkan kualitas produk dan kepuasaan pelanggan. Saya sangat senang bisa bekerja di sini. Lalu manajemen dalam perusahaan pun sangat bagus.

Ada Bahasa Jepang maupun terminologi Indonesia yang tidak Saya pahami ketika meeting. Saat itu orang Jepang berkata, “Ya sudah.” Kepada Saya, membuat Saya sedih. Tapi orang sekitar Saya memberi dukungan sehingga Saya dapat berjuang. Orang Jepang itu pun setelah rapat, mencari Saya dan meminta maaf. Semua staff orang Jepang sangatlah ramah.

 

Memang dengan dukungan dari sekitar kita dapat bekerja dengan nyaman, juga hubungan pekerja yang baik dapat membuat kita bekerja dengan mudah tanpa memedulikan nasionalitas. Membayangkan apa yang terjadi setelah rapat membuat Saya senang (tawa).

Segi negatifnya, walau perusahaannya sangat bagus staff lokal pun harusnya bisa lebih berusaha. Ada saat dimana mereka sangat bergantung kepada orang Jepang. Karena itu kita perlu Orang Jepang dengan kepemimpinan yang kuat. Orang Indonesia itu harus diatur dulu baru bisa bekerja dengan baik.

Dan lagi, karena kita memiliki nasionalitas yang berbeda ada orang Indonesia yang akan sedih jika dibilang, “Hal seperti ini tidak mungkin terjadi di Jepang.” Saya sih tidak peduli (tawa). Saya harap semuanya lebih berhati-hati dengan apa yang mereka ucapkan. Saya akan senang jika orang Jepang dapat lebih mengerti tentang Indonesia.

Saya juga tidak ingin orang Jepang menilai orang Indonesia secara garis besarnya saja. Di saat seperti itu biasanya Saya jawab dengan, “Memang di perusahaan lain berbeda?” Dalam perusahaan ini pun ada orang Indonesia yang bekerja dengan serius, mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Sangat disayangkan bila mereka dinilai secara negatif.

 

Benar sekali perkataan anda. Saya akan ingat baik-baik… Apa ada lagi hal lainnya?

Kantor perusahaan ada di tempat yang susah dijangkau, karena itu Saya ingin agar perusahaan bisa membuatkan tempat tinggal untuk pegawai. Saya yakin ini hal yang sulit (tawa). Lalu ada teman Saya sesama sekretaris yang berencana untuk berhenti kerja, Saya cemas bagaiman pekerjaan Saya nantinya jika dia berhenti. Membuka lowongan baru pun, Saya tidak akan tahu pekerja baru seperti apa yang akan masuk.

 

Membuat tempat tinggal pastilah susah… Bertambahnya pekerjaan pasti sibuk, semoga ada pekerja baru yang bagus. Bagaimana anda merencanakan karir anda untuk kedepannya?

Mungkin Saya akan terus lanjut bekerja untuk 3 tahun kedepan, tapi sesungguhnya Saya tidak terlalu memikirkan tentang apapun. Saya ingin studi ke Jepang untuk lebih belajar tentang Budaya Jepang. Saya juga ingin mencoba mendirikan Sekolah Bahasa Jepang. Sempat juga terpikir untuk menjadi dosen. Saya suka menulis cerita, jadi mungkin Saya bisa menjadi novelis. Walau akhir-akhir ini Saya sibuk dengan pekerjaan sehingga sudah jarang menulis.

 

Begitu ya. Walau belum yakin, banyak jalan yang bisa anda pilih. Ngomong-ngomong apa alasan dan tujuan anda belajar Bahasa Jepang?

Saya awalnya tertarik dengan budaya Jepang yakni anime, drama, dan juga Idol. Sekarang Saya sudah jarang menonton anime, tapi hal itulah awal saya belajar Bahasa Jepang.

 

Terakhir, mohon berikan sepatah kata untuk calon pekerja Perusahaan Jepang.

Percayalah dengan kemampuanmu sendiri dan terulah belajar. Nantinya pasti akan banyak hal sulit di tempat kerja, tapi hadapi dan teruslah berjuang sambil berpikir positif.

 

Saya paham anda senang dengan pekerjaan anda, walau banyak hal sulit yang harus dihadapi. Sekali lagi, terima kasih telah menyempatkan waktu anda di hari libur untuk wawancara.

Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(2)

Pengalaman studi ke luar negeri : tidak ada
Level JLPT : N3
Pengalaman kerja : 5 perusahaan
Pekerjaan : Manajemen toko
Kelamin : Perempuan

 

Terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk wawancara ini, langsung setelah pulang kerja. Pertama-tama, apa alasan Anda bekerja di perusahaan Jepang?

Saya belajar Bahasa Jepang di Universitas, karena itu Saya ingin bekerja dengan menggunakan Bahasa Jepang. Melalui pekerjaan ini, Saya merasa bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Jepang saya, yang masih rendah.

 

Saya rasa anda sudah pintar Bahasa Jepang, jika ditekuni pasti akan bertambah bagus. Bagaimana anda menemukan pekerjaan ini?

Melalui teman saya sewaktu di universitas. Sebelumnya Saya pernah bekerja di perusahaan lain yang Saya temukan melalui website lamaran kerja.

 

Begitu. Sebelum diterima bekerja, bagaimana image anda tentang perusahaan ini?

Sejujurnya, Saya sama sekali tidak tahu. Saya sempat merasa apakah Saya bisa melakukan pekerjaannya nanti. Tapi Saya merasa bahwa pekerjaan ini adalah tantangan dan juga pengalaman baru bagi saya. Saya juga ingin menambah skill di bidang manajemen. Terakhir, Saya juga senang bisa bekerja bersama teman baik saya.

 

Sangat menarik bisa bekerja bersama teman. Sangat jarang ada pengalaman seperti ini. Lalu bagaimana setelah anda mulai bekerja? Apa ada image positif maupun negatif?

Hal positifnya, kita dapat bekerja sama dengan baik walau satu tim terdiri dari 5 orang. Awalnya kita sering berselisih, tetapi akhirnya bisa bekerja sama dengan baik. Saya juga belajar banyak tentang terminologi kesehatan. Dapat mengikuti meeting management pun menjadi pembelajaran yang bagus.
Saya juga mendapat pengalaman melalui perekrutan pegawai. Sulit untuk mendapatkan pegawai perempuan… Seperti image pekerjaan ini tidak begitu bagus, sehingga tidak ada perempuan yang tertarik untuk melamar. Ada juga yang walau sudah dijelaskan tentang isi pekerjaannya, tiba-tiba tidak hadir di meeting keesokan harinya.
Hal negatifnya, pimpinan orang Indonesia yang dahulu mewawancarai lamaran Saya, menjelaskan bahwa manajemen akan dilakukan bersama-sama. Tapi kenyataannya, pimpinan itu melakukan pekerjaannya tanpa koordinasi dengan tim.

 

Sehubungan dengan hal itu, apakah anda menyampaikan hal tersebut kepada pimpinan anda?

Ya, Saya sampaikan dan pimpinan pun mendengarkannya. Tapi , tidak ada yang berubah. Kita tetap bekerja dengan cara milik pimpinan. Untuk selanjutnya, kami ingin bisa membangun rasa saling percaya dengan pimpinan agar bila terjadi masalah bisa mudah diatasi. Perusahaan ini pun masih kecil, jadi Saya tidak bisa meminta banyak.

 

Sepertinya banyak yang harus dihadapi, berjuanglah. Anda baru saja menjadi pekerja di sini, tapi apakah anda mempunyai bayangan untuk karir kedepannya?

Kalau bisa, Saya ingin menambah pengalaman di perusahaan sekarang. Saya pernah berhenti bekerja karena perempuan tidak bisa menjadi pimpinan, walau saya waktu itu ditawari menjadi pegawai tetap. Sebenarnya, suatu saat Saya ingin bisa memanajemen toko milik Saya sendiri. Saya belum memikirkan pasti toko apa, tapi Saya belajar tentang cara mencari toko, pencarian dan pengelolaan pegawai, kontrak dan masih banyak hal berguna lainnya melalui pekerjaan sekarang. Karena itu Saya ingin terus bekerja di perusahaan ini sembari menimba ilmu baru.

 

Calon manajer ya! Berencana untuk berhenti kerja setelah menetap lama, sangat berbeda dengan cara pikir orang Jepang. Berpindah topic, apakah alasan anda mulai belajar Bahasa Jepang?

Sewaktu SMA, Bahasa Jepang adalah pelajaran yang sulit sekaligus menarik. Walau saya tidak terlalu bisa Bahasa Jepang, Saya pernah mengikuti lomba pidato. Tentu saja, Saya tidak menang. Kesal karena kalah, Saya bertekad untuk mempelajari Bahasa Jepang lebih mendalam.

 

Mari berjuang dengan pekerjaan sekarang demi mencapai tujuan mempunyai toko sendiri. Saya merasa termotivasi dengan keinginan anda menghadapi tantangan serta mimpi untuk menjadi manajer. Terakhir, mohon berikan penyemangat kepada calon pekerja perusahaan Jepang.

Bukan hanya Bahasa Jepang, tapi banyak hal yang bisa dipelajari ketika bekerja di perusahaan Jepang. Misalanya saja, kita bisa mempelajari perbedaan budaya Indonesia dan Jepang. Juga, orang Jepang sangat disiplin dengan waktu jadi ini adalah kesempatan bagus untuk kita belajar memanajemen waktu dengan baik. Bila pekerjaan kita dinilai baik, kesempatan bisa pergi ke Jepang pun bertambah besar.

 

Hari ini terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk wawancara.

Wawancara dengan pelajar Indonesia di Jepang

Pendidikan yang ditempuh : S2, Sekolah Bahasa Jepang
Level JLPT : tidak ada
Pendidikan terakhir di Indonesia : S1
S1 jurusan : Sastra Inggris
Kelamin : Perempuan

 

Akhirnya kita bisa bertemu di Jepang! Terima kasih atas bantuannya waktu di Indonesia. Juga terima kasih telah menyisihkan waktu untuk wawancara kali ini. Langsung saja, sudah berapa lama menjalani kehidupan di Jepang?

Saya datang ke Jepang pada Oktober 2014, jadi kurang lebih sudah 5 bulan (ketika pelaksanaan wawancara). Dengan rencana melanjutkan pendidikan di universitas selama 4 tahun ke depan, tanpa kembali ke Indonesia sampai kelulusan. Ini adalah tantangan bagi saya, dan selama itu saya harus berjuang penuh untuk belajar. Bila sekali saja saya pulang ke Indonesia, mungkin kesiapan hati saya melemah dan tidak bisa kembali ke Jepang. Jadi saya putuskan untuk tidak pulang ke Indonesia. Kalau sudah lulus, barulah saya pulang.

 

Begitu. Anda datang ke Jepang dengan kesiapan hati yang kuat ya. Sekarang sedang menjalani pendidikan apa di Jepang?

Saya mempelajari ilmu politik dan berusaha untuk mendapatkan gelar S2. Kurikulumnya terbagi menjadi 4 tahun, di mana tahun pertama dihabiskan untuk belajar Bahasa Jepang di Sekolah Bahasa Jepang. Saya juga belum memulai penelitian, hanya baru membahas tema penelitian yang ingin dilakukan dengan dosen pembimbing.

Saya masuk kuliah 2 kali dalam seminggu, selesai sebelum siang. Siangnya saya pergi ke Sekolah Bahasa Jepang, dari hari Senin sampai Jum’at. Setiap hari (di Sekolah Bahasa Jepang) ada tes, jadi harus terus belajar.

 

Begitu. Karena Anda bukan dari jurusan Bahasa Jepang ketika S1, setahun belajar di Sekolah Bahasa Jepang ini pasti berguna untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Jepang Anda. Program apa yang anda ikuti untuk melanjutkan pendidikan di Jepang?

Saya membiayai pendidikan saya dengan biaya pribadi. Karena itu Saya harus membayar biaya kuliah dan juga biaya Sekolah Bahasa Jepang sendiri. Tapi pembayaran Sekolah Bahasa Jepang bukanlah per semester melainkan per bulan, hal ini mempermudah karena saya tidak harus membayar sekaligus. Dengan sistem pembayaran ini saya dapat menetap di Jepang dan belajar dengan melakukan kerja paruh waktu.

Menurut teman Saya, biaya pendidikan selama setahun adalah 700.000 yen. Hal yang gawat kalau harus langsung menyediakan uang sebanyak ini.

 

Memang benar. Ketika di Indonesia Saya banyak mendengar bahwa menyiapkan biaya adalah hal yang paling menyulitkan kita ketika ingin pergi ke Jepang. Karena biaya hidup di Jepang (yang mahal). Apa ada mahasiswa Indonesia di Universitas sekarang?

Ada 9 orang mahasiswa Indonesia. 2 orang adalah asisten profesor, lalu ada senior dan teman seangkatan saya. Ada juga yang buka lulusan Sastra Jepang, sama seperti saya.

 

Bagaimana dengan biaya kuliah di Universitas?

Biaya kuliah per tahunnya adalah 120.000 yen. Tapi ada mahasiswa asing yang berkata bahwa biaya kuliahnya adalah 1.160.000 yen. Saya rasa biaya kuliah saya lebih sedikit dikarenakan saya masuk melalui cara khusus.

Alasan mengapa saya bisa kuliah di Jepang adalah karena saya bertemu Sensei saya di Indonesia. Saya bertemu di sebuah event, di mana Sensei berkesempatan hadir. Ketika Saya berkata bahwa saya sudah lulus kuliah, Sensei bertanya, “mau coba belajar di Jepang?”. Setelah itu saya berkesempatan untuk presentasi dan akhirnya bisa pergi ke Jepang. Saya pikir tidak banyak orang yang datang ke Jepang dengan cara seperti ini (tawa).

 

Begitu ya. Walau sekarang masih sedikit, semoga kedepannya bertambah banyak mahasiswa yang dapat studi ke Jepang dengan biaya seperti Anda. Untuk biaya hidup anda bisa melakukan kerja paruh waktu. Sekarang kerja paruh waktu apa yang sedang anda lakukan?

Saya bekerja di Restoran makanan Indonesia di akhir minggu, dan cleaning service di hari kerja. Akhir minggu dari jam 11 pagi sampai jam 10 malam, dengan 2 jam istirahat. Biasanya saya masuk kerja baik hari Sabtu maupun Minggu Untuk Cleaning Service, biasanya saya bekerja di malam hari selama 3 sampai 4 jam.

Pemasukan dari kerja paruh waktu kurang lebih 150.000 yen per bulan. Walaupun harga barang di Jepang mahal, Saya masih bisa menabung dan mengirimkan uang kepada keluarga di Indonesia.

 

Pasti cukup dengan penghasilan sebanyak itu. Ngomong-ngomong, berapa biaya yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari?

Sekarang Saya tinggal satu rumah bertiga, dengan biaya sewa per orangnya 24000 yen. Biaya listrik mungkin sekitar 5000 sampai 10000 yen. Akan jadi lebih mahal di musim dingin.

Biaya makan lebih murah. Saya masak sendiri setiap hari, dengan bahan yang setiap minggu saya beli di toko serba 100 yen di dekat rumah. Misalnya saja, Soba, telur, susu, roti, dan lain sebagainya. Di dekat rumah juga ada toko makanan Halal, Saya pernah beli daging ayam 2 kilo sekaligus. Lalu di Shin-Ookubo juga ada banyak toko makanan Halal, terkadang Saya pergi ke sana.

 

Dengan makan sehari dua kali saja, juga memasak makanan sendiri sangat menekan jumlah pengeluaran ya. Biaya sewa rumah pun juga membantu, di mana masalah paling besar ketika ingin tinggal di Jepang adalah biaya sewa yang mahal.
Pertanyaan selanjutnya, Saya pikir anda pasti mempunyai image tersendiri tentang Jepang sebelum anda datang ke sini. Mungkin ada hal baru yang anda ketahui ketika sudah tinggal di Jepang. Bisakah anda menceritakannya, baik yang positif maupun negatif?

Dari segi positif, saya banyak mengetahui kosa kata baru melalui kerja paruh waktu. Misalnya saja, “Sumimasen, shitsurei shimasu”. Ada juga kata-kata yang tidak boleh digunakan (kepada tamu) seperti “Wakarimashita” dan “Chotto matte kudasai”. Bukan “Nasi goreng desu” tapi “Nasi goreng de gozaimasu”. Harus menggunakan kata-kata sopan kepada tamu yang datang. Saya tidak pernah belajar Bahasa Jepang seperti ini di Indonesia.

Saya juga mencatat hal-hal yang dikatakan oleh manager toko. Awalnya saya kesulitan mengucapkan kata seperti “Oko-sama you no isu wo otsukai ni narimasuka?”, tapi saya merasa ini adalah kesempatan untuk belajar hal baru.

Kata-kata yang digunakan untuk pelanggan berbeda dengan di Indonesia. Indonesia tidak ada perbedaan kata-kata sama sekali, tapi manager mengajari saya dengan tepat. Begitu juga dengan pelayanan. Saya merasa sedikit aneh ketika harus bicara sopan dengan teman saya ketika sedang kerja paruh waktu (tawa). Ini sungguh menjadi pelajaran yang bagus, karena hal seperti ini tidak bisa dipelajari di sekolah.

Saya juga bertemu teman baru di tempat kerja. Banyak orang Indonesia yang bekerja di sini, jadi mungkin peraturan kerja sedikit longgar.

Lalu, bagian kerja saya adalah pelayanan tamu. Terkadang saya harus menjelaskan tentang menu masakan Indonesia kepada pelanggan. Misalnya saja, cara makan mie goreng dan penjelasan tentang masakan Indonesia.

Jam makan siang sangatlah sibuk. Ada saatnya saya melakukan kesalahan, dan sekarang perlahan membiasakan diri. Ketika antrian sangat panjang sampai menjadi waiting list adalah saat yang paling sibuk. Karena hari libur banyak satu keluarga yang datang, bagaimana mengatur tempat duduknya, apa ada anak kecil yang datang, banyak hal yang harus dikerjakan.

Sampai sekarang, Saya pernah 2 kali menumpahkan minuman ke meja pelanggan, untungnya pelanggan itu tidak marah. Untung orangnya baik hati (tawa).

Ngomong-ngomong, Sekolah Bahasa Jepang dapat mencarikan kerja paruh waktu tapi Saya mencari sendiri melalui internet.

 

Banyak yang bisa dipelajari dari kerja paruh waktu ya. Bekerja di tempat makan, apalagi bagian pelayanan tamu pastilah sangat melelahkan. Awalnya pasti kesulitan, tapi hasilnya adalah kemampuan Bahasa Jepang yang meningkat.

Bagaimana dengan segi negatifnya?

Pastinya harga barang yang mahal, juga tiket kereta yang mahal. Saya makan dua kali sehari, jadi setiap minggunya hanya perlu kurang lebih 500 yen untuk makan. Saya tidak pernah makan di luar karena mahal.

Di Jepang banyak peraturan yang harus diikuti, berbeda dengan di Indonesia. Misalnya saja, ketika ingin membeli hp, sebelumnya kita harus mempunyai rekening bank terelebih dahulu. Kita juga harus membuat hanko (stempel nama) untuk mengajukan dokumen alamat tinggal. Banyak sekali yang harus diikuti.

Padahal Saya membeli hp untuk punya nomor kontak, tapi untuk membeli hp kita harus punya nomor kontak terlebih dahulu (tawa). Selain itu diperlukan juga rekening bank, kartu pelajar, hanko, dan alamat rumah. Saya terkejut karena biasanya nomor kontak yang kita pakai hanya satu, dan diperlukannya kontrak untuk membeli hp, belum lagi hal ini memakan waktu cukup lama. Hanya untuk membeli hp saja, saya harus pindah lantai (kamar). Sangat berbeda dengan di Indonesia di mana kita langsung bisa membeli hp dan memilih nomor kontak.

Untuk membuat rekening bank di kantor pos, saya menggunakan nomor kontak milik teman saya. Nantinya tinggal diganti menggunakan nomor hp saya. Ditambah dengan hanko dan tanda pengenal, jadilah rekening bank. Bank-bank besar seperti Mitsubishi-Tokyo UFJ atau Mitsui Sumitomo tidak memperkenankan pembuatan rekening bank baru kecuali kita sudah tinggal di Jepang lebih dari 6 bulan.

 

Benar juga. Hal-hal wajar di Jepang belum tentu sama dengan di luar negeri. Peraturan ini mungkin kurang menanggapi orang asing dengan baik.
Selain hal itu, apa ada lagi hal-hal lain yang anda rasakan atau pikirkan?

Saya paling terkejut dengan keadaan kereta. Saya selesai kerja sekitar jam setengah 11 malam, memerlukan waktu satu setengah jam untuk pulang ke rumah. Sekali ganti kereta di stasiun Shibuya. Setiap sabtu malam kereta penuh penumpang sampai tidak bisa bergerak.

Ada orang yang tidur di lantai, tidak hanya di kursi kereta. Terkadang Saya juga melihat orang tidur di stasiun, padahal cuaca sangat dingin. Ada orang yang harus dibantu oleh petugas stasiun, bahkan di stasiun dekat rumah pun keadaannya sama. Orang mabuk itu menarik ya (tawa).

Lalu Saya tidak kenal dengan tetangga Saya, bertemu pun tidak saling sapa. Tapi pengawas bangunan sering menyapa saya, paman yang baik (tawa).

Sekarang juga beredar berita negatif tentang Agama Islam. Teman-teman bertanya “Kamu Islam dari negara mana?”, Saya merasa bahwa image Agama Islam menjadi buruk. Ada teman (Indonesia) yang sampai menghubungi saya karena khawatir, tapi Saya tetap memakai Jilbab sehari-hari tanpa ada masalah. Mungkin waktu naik kereta banyak yang melihat ke arah Saya, tapi tidak ada hal buruk yang terjadi. Hanya saja, ketika Saya duduk di kereta tidak ada orang yang mau duduk disebelah saya. Karena itu, Saya berjuang untuk menguasai Bahasa Jepang dan suatu saat akan menjelaskan Islam yang benar kepada mereka. Dengan kejadian ini juga, Saya sangat merasakan bahwa Jepang adalah negara yang aman.

 

Saya juga malu dengan orang-orang mabuk… Saya sudah jarang minum sejak pergi ke Indonesia. Tidak baik minum sampai menjadi seperti itu (mabuk). Saya juga merasakan kurangnya hubungan antar tetangga di Jepang ketika berada di Indonesia. Orang Indonesia itu dengan santai menyapa orang yang tidak dikenal ya (tawa)

Ada juga hal-hal baik. Saya disuruh untuk melepas jilbab ketika melakukan tugas cleaning service, tapi saya tahu ada kemungkinan wajah saya akan terekam di CCTV. Saya harus menjelaskan kenapa saya harus tetap menggunakan jilbab di waktu kerja. Lalu Saya menjelaskan, “Kalau memakai jilbab, rambut saya tidak akan ada yang jatuh.” Alasan yang langsung diterima (tawa). Di restoran juga sama, karena memakai jilbab tidak ada rambut yang jatuh ke makanan. Bila ada, saya bisa berkata bahwa itu bukan rambut milik saya.

Saya juga senang karena di universitas ada tempat untuk Sholat. Jika tidak ada saya sering Sholat di tangga atau tempat yang tidak ada orangnya.

 

Alasan yang tepat untuk bisa memakai jilbab! Anda juga hebat dapat menjelaskan hal itu dalam Bahasa Jepang. Memang dalam bisnis cleaning sevice dan makanan, sehelai rambut dapat berujung dengan keluhan pelanggan.
Juga, masih sedikit daerah di Jepang yang mempunyai Masjid. Dengan bertambahnya jumlah turis, diharapkan fasilitas pun bertambah banyak.

Sekarang anda datang ke jepang untuk belajar, tapi apa Anda mempunya cita-cita atau tujuan ke depannya?

Cita-cita dan pekerjaan yang paling ingin saya lakukan adalah dosen universitas. Pastinya di Indonesia ada dosen-dosen yang hebat, tapi jumlahnya masih sedikit. Hal yang ingin saya ajarkan adalah budaya politik.

Jika tidak bisa menjadi dosen, Saya tertarik untuk bekerja di kedutaan baik di Indonesia maupun Jepang. Melalui ini, Saya ingin menyebarluaskan kebudayaan Indonesia ke seluruh dunia. Misalnya saja, tarian dan upacara pernikahan. Sekarang saya sedang tertarik dengan keris (pedang pedek Indonesia), juga pedang Jepang dan Bushido. Sebelumnya saya tidak tahu apa itu Harakiri, sekarang jadi tahu (tawa).

 

Selama 4 tahun anda akan tinggal di Jepang, pasti banyak kesempatan untuk belajar Bahasa Jepang, budaya, cara pikir, dan kebiasaan di Jepang. Ayo wujudkan cita-citamu dan ajarkanlah tentang Jepang di Indonesia.
Terakhir, berikan pesan kepada pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di Jepang.

Untuk pergi ke Jepang, mudah bagi yang berpikir itu mudah, dan sulit untuk yang berpikir itu adahal hal yang sulit. Jika anda pikir suatu hal itu menarik, maka hal itu akan benar-benar menjadi menarik. Banyak hal yang sangat susah untuk dikabulkan, karena itu mari berpikir positif. Banyak hal baik maupun buruk ketika tinggal di Jepang, tapi hal ini juga sama di negara manapun.

 

Sangat penting untuk berpikir positif! Mari lanjutkan sikap positif itu untuk kedepannya. Terima kasih atas waktunya hari ini.

Wawancara dengan pekerja di Perusahaan Jepang di Indonesia

Pengalaman belajar ke luar negeri : tidak ada
Level JLPT : N2
Pengalaman kerja : 2 perusahaan
Jabatan : Asisten Eksekutif
Kelamin : Laki-laki

Selamat Siang. Terima kasih sudah menyisihkan waktu Taro (nama sanaran) di hari libur. Hal pertama yang ingin saya tanyakan, mengapa Taro memilih untuk bekerja di perusahaan Jepang?

Saya adalah lulusan Sastra Jepang. Karena itulah Saya mencari pekerjaan yang menggunakan Bahasa Jepang, untuk meningkatkan dan membuat Saya tidak melupakan Bahasa Jepang. Saya bekerja sebagai translator di perusahaan pertama, tapi akhirnya berhenti dan pindah ke perusahaan sekarang.

 

Begitu ya. Memang memuaskan kalau bisa memakai apa yang sudah kita pelajari. Kalau begitu bagaimana Taro menemuka pekerjaan sekarang? Mengapa Taro memutuskan untuk pindah kerja?

Saya tahu dari kenalan saya. Pimpinan di perusahaan sebelumnya sangat keras. Saya yang waktu itu masih lulusan baru dan belum mengerti cara kerja sama sekali pun selalu dimarahi. Meja pimpinan itu ada tepat di belakang meja saya, jadi saya selalu merasakan tekanan ketika bekerja. Ketika pimpinan itu pulang ke Jepang, orang Jepang yang ada di perusahaan tinggal satu orang. Pekerjaan sebagai interpreter pun berkurang, dan senior pun sama seperti pimpinan sebelumnya, sering marah-marah. Saya merasa bahwa lingkungan kerja ini tidak nyaman dan gajinya kurang memuaskan.

 

Pasti berat ketika dimarahi karena kita belum mengerti apapun. Harusnya pada awal masuk diajarkan cara kerjanya. Kalau begitu, bagaimana image perusahaan Jepang dan pekerjaan yang Taro rasakan sebelum bekerja di sana?

Saya pikir karena walaupun ini adalah perusahaan Jepang, awalnya adalah perusahaan Indonesia, jadi pasti terasa di negeri sendiri. Perusahaan sekarang pun mungkin lebih santai daripada sebelumnya (tawa). Motivasi saya untuk bekerja pun akan meningkat karena lingkungan kerja dan gaji yang lebih baik.

 

Begitu ya. Pasti terasa aneh kalau di kantor kita dimarahi terus (senyum pahit). Lalu bagaimana image yang Taro rasakan, baik positif maupun negatif, setelah bekerja?

Pimpinan saya sekarang datang dari Jepang dan sangat ahli dalam pekerjaannya. Mempunyai Leadership, manajemen di kantor pun ditangani dengan baik. Pimpinan ini pernah bekerja di berbagai negara, karenanya memiliki cara pikir yang fleksibel. Misalnya, ketika waktu Sholat kita bilang ingin Sholat, pimpinan menghargai sambil berkata “Silahkan, silahkan”. Waktu puasa pun saya merasa pekerjaan saya berkurang.



Pimpinannya di puji-puji ya! Bukti bahwa pimpinan ini memang hebat. Pasti ada pimpinan yang ingin melakukan dengan cara di Jepang, tapi penting juga untuk mengerti cara pikir dan cara kerja di masing-masing tempat kerja.

Ada lagi keunggulan perusahaan sekarang. Saya mendapatkan kesempatan magang di Jepang, walaupun hanya seminggu. Perusahaan sebelumnya tidak ada kesempatan seperti ini, karenanya magang ini menjadi pengalaman yang bagus untuk saya.

 

Bisa pergi ke Jepang, walau untuk bekerja adalah kesempatan yang berharga. Motivasi pun jadi meningkat. Bagaimana dengan image negatif perusahaan?

Saya berharap agar cangkupan lingkup kerja saya diperjelas. Sekarang saya seperti melakukan semuanya, tidak jelas sampai mana seharusnya pekerjaan yang harus saya lakukan. Perusahaan sedang membahas tentang perubahan struktur perusahaan, jadi mungkin keadaan saya akan berubah nantinya…

 

Jawaban yang sama banyak ditemukan di perusahaan Jepang (senyum pahit). Banyaknya ketidakjelasan lingkup pekerjaan. Apa ada lagi hal lainnya?

Pimpinan sekarang sudah tinggal di Indonesia selama 5 tahun, dan tidak aneh bila tiba-tiba harus kembali ke Jepang. Saya sedikit cemas karena sangat mudah untuk bekerja di bawah pimpinan sekarang.

 

Hubungan sesama pekerja sama pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri. Banyak keuntungan yang bisa diambil bila bekerja di bawah pimpinan yang berpengalaman. Bagaimana Taro ingin melanjutkan karir Taro selanjutnya?

Saya ingin lebih menambah pengalaman. Pekerjaan sekarang sangatlah menyenangkan, tapi seperti yang saya bilang tadi akan ada perubahan struktur perusahaan. Jika perusahaan menjadi lebih baik lagi, Saya ingin tetap bekerja di sini. Jika harus mencari pekerjaan lain, Saya bisa melamar di grup perusahaan yang sama dengan sekarang. Saya juga merasa kurang hanya dengan menjadi interpreter saja, jadi Saya ingin mencoba belajar tentang manajemen dan mendapatkan gelar S2. Kalau bisa, Saya juga ingin bekerja di Jepang.

 

Begitu ya. Memang keadaannya sekarang serasa kurang lengkap. Semoga struktur perusahaan akan menjadi lebih jelas setelah ini. Padahal Bahasa Jepang Taro sudah bagus, tapi Taro masih ingin belajar dan menggunakan ilmu lain untuk bekerja. Hal itu sangat hebat. Berganti topik, apa alasan Taro memilih untuk belajar Bahasa Jepang?

Saya dari kecil sangat suka Manga. Pelajaran bahasa asing di SMA, terutama Bahasa Inggris sangat menyenangkan, sehingga awalnya saya ingin belajar Bahasa Inggris saja. Ketika memikirkan Bahasa asing lain selain Inggris, Saya teringat dengan manga dan anime yang saya sukai. Dengan itu Saya memutuskan untuk belajar Bahasa Jepang di universitas. Belajar kanji itu sulit ya.

 

Orang Jepang pun menghafalnya perlahan-lahan, tapi anak Sastra Jepang harus mengingat banyak kanji sekaligus jadi sangat susah. Tolong berikan sepatah kata untuk orang-orang yang nantinya ingin bekerja di perusahaan Jepang.

Bila anda belajar Bahasa Jepang, sangat disayangkan bila kemampuan itu tidak digunakan. Bila mencari pekerjaan lain, harus mempelajari lagi hal-hal yang belum anda ketahui. Banyak perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, jadi banyak kesempatan untuk bekerja di sana. Kalian pasti akan bertemu banyak tipe orang Jepang, yang nantinya akan menjadi pimpinan kalian. Bila tidak cocok, seperti Saya di perusahaan sebelumnya, bisa saja kalian berhenti kerja. Tapi akankah bagusnya bila ketidakcocokan itu bisa diselesaikan dengan saling dibicarakan.

 

Kita dibesarkan di negara berbeda dengan budaya yang berbeda, wajarlah juga cara pikir kita berbeda. Saya setuju dengan penyelesaian yang mencoba untuk mengerti satu sama lain. Terima kasih atas waktunya hari ini.

Wawancara dengan pekerja Indonesia di Jepang

Halo. Kita saling bertukar kontak ketika saya masih berada di Indonesia, jadi saya cukup kaget ketika pertemuan pertama kita adalah di Jepang! Mohon bantuannya untuk hari ini.

Anda sudah berapa lama berada di Jepang?

Saya datang ke Jepang tahun lalu, Oktober 2014 dengan menggunakan visa 1 tahun. Awalnya kontrak kerja saya yang hanya setengah tahun, sudah diperpanjang sekali. Mungkin setelah ini akan diperpanjang lagi. Bagi saya, jika saya masih bisa bekerja di Jepang saya ingin terus melanjutkannya. Sekarang perusahaan ini sedang membangun pabrik di Batam. Kemungkinan ketika pabrik ini selesai dibangun, saya akan pindah ke sana.

Saya disarankan (oleh perusahaan) untuk magang di pabrik Jepang, tapi visa milik saya tidak dikeluarkan sesuai jadwal awal yakni bulan Desember tahun lalu. Dilihat dari kondisinya, mungkin akan mulai magang pada bulan Mei ini. Rencananya ada 12 orang Indonesia yang akan datang dan bekerja di pabrik. Mereka dipekerjakan untuk mendapatkan pengalaman bekerja di Jepang, dan nantinya akan dipekerjakan di pabrik yang ada di Batam.

Begitu ya. Walaupun ada kritik atas penerimaan pekerja magang dari luar negeri, jika pelaksanaannya seperti ini maka akan sesuai dengan tujuan sistem yang ada. Dengan pelaksanaan ini, pengalaman di Jepang dapat digunakan di Indonesia dan hal ini menguntungkan perusahaan serta pekerja yang datang ke Jepang.

Anda sekarang melakukan pekerjaan seperti apa?
Saya bekerja sebagai penerjemah dan interpreter. Terutama sebagai penerjemah informasi yang beredar dalam perusahaan.

Anda adalah lulusan universitas di Indonesia dari jurusan Sastra Jepang. Kalau boleh tahu, apa saja jenjang karir anda setelah lulus?

Awalnya saya berencana untuk mencari pekerjaan di Medan.Tetapi, perkerjaan yang memerlukan bahasa Jepang seperti interpreter sangat susah ditemukan di sana. Lalu Saya memutuskan untuk mencari pekerjaan di Jakarta. Ketika saya memasukkan lamaran pekerjaan yang saya temukan di intenet, Saya diterima.
Setelah lulus S1, saya mengambil S2 dengan jurusan Komunikasi. Itu adalah jenjang waktu dimana Saya tidak menggunakan Bahasa Jepang sama sekali. Karena itu ketika wawancara lamaran pekerjaan, Saya merasa tidak lancar menjawab pertanyaan. Tetapi Saya ternyata diterima. Lucky! (tawa)
Pekerjaannya hampir sama dengan yang sekarang, tetapi dulu lebih banyak menerjemahkan Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia. Setelah bekerja di Indonesia selama hampir 2 tahun, Saya sekarang bekerja di Jepang.
Keberuntungan pun bagian dari kemampuan diri kita (tawa).

Apa alasan anda belajar Bahasa Jepang?

Saya suka belajar bahasa, terutama Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Saya juga ingin pergi ke Jepang. Ketika diterima di Sastra Jepang, Saya putuskan untuk berjuang belajar Bahasa Jepang.

Bisa mengaplikasikan hasil belajar dalam pekerjaan kita itu sangat memuaskan ya! Bagaimana kehidupan anda di Jepang?

Jam kerja adalah Senin sampai Jum’at, dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Lemburnya tidak terlalu banyak. Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Sekarang saya tinggal di asrama perusahaan. Transportasi ke perusahaan menggunakan bis, kurang lebih 15 menit. Dekat.

Transportasinya praktis ya. Bila tinggal di asrama, beban biaya sehari-hari pun Saya pikir tidak terlalu banyak. Untuk kehidupan sehari-hari berapakah uang yang dibutuhkan?

Sewa asrama perlu 15000 yen perbulan, tapi orang yang tidak di support perusahaan biasanya menyewa rumah dengan biaya 50, 60ribu yen per bulan. Air dan listrik di asrama gratis. Untuk makanan, ada kantin asrama. Dengan support perusahaan saya dapat makan gratis di sana. Orang tanpa support kurang lebih menghabiskan 80ribu yen untuk makanan per bulannya. Asrama diperuntukkan untuk laki-laki, satu orang per kamar. Ada juga pekerja orang Jepang yang tinggal di sini.

…Kompensasinya sangat bagus ya, Saya jadi ingin tinggal di sana (tawa). Jadi biaya per bulan hanya sekitar 30, 40 ribu yen saja ya? Kalau di asrama ada orang Jepang, apa ada orang Indonesia selain Anda yang bekerja di situ?

Iya, ada dua orang teknisi. Mereka datang setelah saya, dan dalam pekerjaaannya menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Karena itu Saya tidak pernah bekerja bersama mereka.

Jadi begitu. Sepertinya ada batasan jelas antara hari kerja dan libur. Bagaimana anda menghabiskan waktu luang anda?

Dengan berjalan-jalan, atau belajar terminologi. Perusahaan sekarang memiliki industri yang sama dengan Indonesia dulu, tapi ada banyak terminologi yang belum saya pelajari di Universitas. Hal lainnya, menonton tv atau surfing internet.



Begitu ya. Bagaimana pendapatmu dengan pekerjaan sekarang?

Sejujurnya, sangat nyaman. Tidak terlalu ada tekanan. Ada saatnya ketika deadline pekerjaan sangat singkat, tapi saya sudah punya pengalaman dalam pekerjaaan yang sama jadi bisa diatasi.

Pasti terasa nyaman karena Anda sudah punya pengalaman dalam bekerja ya. Dengan mendengarkan saja, Saya merasa Anda menjalani kehidupan yang mapan.

Sebelum datang ke sini, Saya kira Anda mempunyai image tentang Jepang. Bagaimana tanggapan anda setelah menetap di Jepang? Dimulai dengan tanggapan positif dahulu.

Image saya tentang jepang adalah praktis. Kehidupan sehari-hari sangat praktis. Mau pergi ke manapun ada fasilitas transportasi yang menunjang. Ada banyak vending machine di berbagai tempat. Dan juga ada image bahwa Jepang itu bersih.

Memang kalau dibandingkan dengan Indonesia itu adalah hal yang positif. Kalau begitu adakah tanggapan negatif?

Secara pribadi tidak ada. Tapi Saya merasa bila bisa Bahasa Jepang maka tidak akan ada masalah. Kebalikannya, bila tidak bisa Bahasa Jepang akan kerepotan dengan tidak bisanya berkomunikasi. Tapi ketika kita tersesat, orang Jepang dengan baik hati akan membantu. Pada orang asing pun mereka baik hati.

Terima kasih. Sebagai orang Jepang saya tersanjung dengan komentar itu. “Tidak bisa bahasa Jepang akan kerepotan”, Saya setuju dengan itu. Petunjuk dengan Bahasa Inggris pun sedikit… Mungkin diperlukan perubahan agar orang asing dapat tinggal lebih nyaman di Jepang.

Apa ada hal lain yang anda tanggapi?

Sebelum datang ke Jepang saya memikirkan tentang makanan. Image Saya, sedikit makanan Halal yang bisa didapatkan di Jepang. Tetapi ketika benar-benar tinggal di sini, Saya merasa bahwa Muslim pun dimengerti. Misalnya, karena ada orang Muslim seperti Saya, menu di kantin dibuat agar menunjukkan mana yang mengandung daging babi dan mana yang tidak. Lalu awalnya Saya malu menggunakan tempat pemandian bersama yang ada di asrama, karena harus telanjang di depan orang lain. Sekarang Saya sangat suka pemandian (tawa). Lalu tidak ada masalah ketika ingin Sholat di kantor. Saya Sholat di ruang rapat yang sedang tidak digunakan. Perusahaan menyetujui ketika Saya meminta izin.

Perusahaan yang hebat ya! Bila perekruitan orang luar negeri diberlakukan, maka sudah seharusnya kita mengerti tentang budaya dan cara pikir orang tersebut. Perusahaan Anda ini bagus karena dapat mengaplikasikan pemikiran itu dalam sehari-hari.Saya rasa mengatasi masalah pemandian itu sulit, tapi syukurlah Anda menjadi suka dengan pemandian (tawa).

Bagaimana anda ingin melanjutkan karir setelah ini?

Saya ingin lebih menambah pengalaman bekerja di perusahaan sekarang. Saya ingin bisa naik jabatan dan berada di posisi yang bisa memimpin anak buah. Saya juga ingin mencoba bekerja di bagian lain, misalnya HR. Setelah pindah ke pabrik Batam pun, selain penerjemah dan interpreter, Saya juga ingin menjadi Safety Admin yang bekerja dengan aturan Jepang. Menurut Saya manajemen keselamatan Jepang sangat teratur, mungkin karena bila terjadi kecelakaan akan jadi masalah besar. Keselamatan berhubungan dengan nyawa, karena itu walaupun aturannya ketat sangat penting untuk dilindungi.

Seperti kalimat pekerja Jepang asli ya (tawa). Perusahaan pun pasti senang dengan pegawai seperti Anda yang selalu ingin meningkatkan karirnya. Orang asing yang bekerja di Jepang dengan tata cara Jepang, lalu menggunakan tata cara tersebut untuk memanajemen di negaranya sendiri. Inilah sistem ideal yang diinginkan semuanya. Hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang mengerti bahasa Jepang dan punya pengalaman kerja di Jepang.

Apakah ada request ataupun ketidak puasan terhadap perusahaan anda sekarang?

Untuk sekarang tidak ada. Saya sangat puas dengan pekerjaan saya, orang-orangnya pun sangat baik. Terkadang saya juga pergi makan bersama setelah pulang kerja. Saya juga untuk pertama kalinya mengikuti pesta akhir tahun dan awal tahun. Waktu itu Saya makan bersama dan mengobrol dengan pekerja lainnya. Lalu liburan tahun baru pun ada seminggu, banyak sekali hari libur di Jepang ya.

Pesta akhir tahun dan awal tahun, bisa dibilang itu adalah budaya perusahaan Jepang. Tapi mungkin orang yang tidak bisa minum alkohol tidak terlalu bisa menikmatinya, jadi perlu ikut pesta dengan cara lain. Liburan di Jepang memang lebih banyak daripada di Indonesia. Walaupun ada orang yang tidak bisa libur, atau libur pun setiap harinya memiliki jam kerja yang padat…

Saya dapat merasakan bahwa anda sangat menikmati pekerjaan dan kehidupan di Jepang. Terakhir, mohon berikan pesan kepada pelajar Bahasa Jepang yang nantinya ingin menggunakan Bahasa tersebut untuk bekerja.

Pertama, sebelum lulus kuliah cobalah untuk mendapatkan N3. Lalu cobalah untuk memperluas hubungan dengan orang dari berbagai tempat, tidak hanya universitas. Hal inilah yang nantinya akan menambah potensi diri kita. Lalu setelah lulus pun, tetaplah belajar dan menggunakan Bahasa Jepang.Sangat disayangkan kalau sampai lupa. Saya beruntung bisa datang ke Jepang, tapi sedikit menyesal karena masih kurang belajar. Kalian pun pasti punya kesempatan untuk pergi ke Jepang.

Perkataan Anda pasti sampai kepada para junior anda. Terima kasih sudah menyisihkan waktu anda dihari ini.