Selamat siang, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk kami wawancara. Bisa ceritakan kakak ini berangkat ke Jepang dalam rangka apa?
Saya pergi ke Jepang dari program IMM Jepang, dari seleksi daerah. Progam ini adalah program yang diadakan oleh Bupati Indramayu pada tahun 2009. 100 orang yang telah lolos tahapan penyeleksian kami diasah kembali di sebuah LPK di Jatinangor. Sebenarnya pada tahun 2008 saya sempat ikut seleksi tapi gagal. Program ini adalah program yang diadakan setiap tahun.
Awalnya dapat info dari mana tentang program ini? Dan kalau boleh tahu, latar belakang pendidikan saat itu apa?
Awalnya saya tahu dari teman, dan teman dapat info dari radio. Latar belakang saya SMK jurusan otomotif.
Hal apa yang pada akhirnya menjadi alasan untuk mencoba ke Jepang?
Adanya motivasi ingin merubah ekonomi keluarga, dan program saat itu tidak mngeluarkan banyak biaya pula karena program dari pemerintah langsung.
Apa saja kegiatan selama pelatihan?
Pagi hari kumpul di lapangan sampai jam 06:30, sarapan, MCK, kemudian masuk ke kelas. Sebelum masuk ada upacara (kokorogamae) seperti membaca peraturan magang. Selain fisik tentunya kami juga belajar Bahasa Jepang dan budaya tapi lebih menekankan pada Bahasa. Selama pelatihan bisa dibilang cukup ketat, aktifitas dimulai dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam. Setelah pulang kami mengerjakan tugas dan baru bisa tidur pukul 2 dini hari. Kami melakukan pelatihan selama 2 bulan di Bandung sebelum akhirnya pergi ke Bekasi untuk mengikuti seleksi (Fisik dan Matematika). Jika lulus seleksi dengan sistem gugur ini langsung pergi ke Jepang. Setelah sampai di Jepang kami belajar Bahasa Jepang lagi di Tokyo selama satu bulan setengah. Memasuki tahap dua kami sudah ditentukan masuk perusahaan apa.
Kebetulan saat itu saya masuk perusahaan bidang otomatif yang merupakan anak cabang Daihatsu dan fokus dalam perakitan mobil di daerah Shiga ken, Konanshi. Di perusahaan ini terdapat 12 orang yang tinggal di satu apartemen. Ada yang kerja di perusahaan yang jauh dari apartemen ada juga yang dekat. Bagi yang jauh diberi fasilitas sepeda, ada juga yang diantar jemput tapi dipotong gaji. kalau dekat bisa jalan kaki 5 menit.
Kalau jarak tempat kerja dekat bisa menghemat pengeluaran juga ya. Bagaimana dengan jam kerjanya?
Aktivitas kerja normal dari hari senin sampai jumat, sabtu dan minggu libur kecuali ada produksi tambahan. Masuk dari jam 8 sampai jam 5 sore. Istirahat dua jam sekali selama 5 menit. Istirahat makan siang 45 menit.
Standar ya kerjanya 8 jam sehari. Kalau hari libur biasanya dipakai untuk apa?
Biasanya dipakai untuk belanja keperluan dapur karena saya masak sendiri. Kadang jalan-jalan di sekitar apartemen. Kalau libur panjang biasanya ke tempat jauh seperti ke tempat wisata.
Berapa lama kerja di Jepang?
Saya dapat kontrak kerja di Jepang selama 3 tahun. Dari tahun 2010 sampai 2013.
Rata-rata memang 3 tahun ya. Kalau boleh kasih bocoran, berapa penghasilan yang didapat dalam satu bulan?
Di tahun itu gajinya sekitar 90.000 Yen di tahun pertama, tahun kedua jadi 100.000 Yen. Kalau lembur bisa dapat 17 sampai 25 juta rupiah. Tapi gaji tersebut lebih sering dikirim ke keluarga, dan menyisihkan sedikit untuk satu bulan ke depan.
Berarti setiap tahun ada kenaikan gaji ya. Menyadari bahwa akhirnya bisa kerja di Jepang, bagaimana kesannya pertama kali datang ke Jepang saat itu?
Ada senangnya ada sedihnya juga. Senang karena apa yang selama ini dicita-citakan tercapai, sedihnya karena homesick harus pisah dengan orang tua.
Semua orang pasti merasakan hal yang sama ya ketika jauh dari orang tua. Kalau lagi homesick biasanya suka ngapain nih? Dan adakah kendala yang dihadapi selama ini?
Kalau lagi homesick pulang kerja atau liburan video call dengan keluarga. Kendalanya adalah sulit menyesuaikan Bahasa, karena yang dipelajari dengan realitanya berbeda sama sekali karena ada logat daerahnya juga. Selain itu, kendala bagi saya yang seorang muslim sulit membagi waktu antara ibadah dengan pekerjaan. Kadang tidak tahan harus memilih antara puasa atau tidak (hehe). Kalau makanan harus dibaca mengandung babi atau tidaknya.
Kendala yang dihadapi dalam pekerjaan, saya harus pegang mesin press yang beratnya mencapai 400 ton.
Dari sekian banyak hal yang berkesan, adakah hal yang paling berkesan selama berada di Jepang?
Pengalaman yang paling berkesan saya sempat bertengkar dengan atasan orang Jepang, gara-gara kondisi sedang capek sekali tiba-tiba dimarahi, dan akhirnya saya spontan balik marah. Padahal yang melakukan kesalahannya orang Jepang tapi yang kena marahnya orang Indonesia. Karena saya tidak paham mesin, 6 bulan sering dimarahi dan dikatain, selain pegang mesin berat, ditambah kondisi hati yang kacau. Saat itu saya curhat ke senior apa yang harus saya lakukan, dan senior saya bilang untuk “kuasai pekerjaan kalau bisa melebihi orang Jepang” begitu katanya. Selain itu, kuasai juga pekerjaan lain, robot, maupun komputer. Kalau sudah menguasai, mereka pasti akan lebih menghargai kita.
Saya juga tidak mengerti kanji di komputer. Hanya kanji dasar saja yang bisa. Akhirnya belajar mengoperasikan pakai feeling dan belajar dari kesalahan.
Berusaha dan belajar lebih giat supaya lebih dihargai, saya jadi banyak belajar juga. Adakah cita-cita atau harapan setelah pulang dari Jepang saat itu?
Cita-cita pulang dari Jepang saya ingin menjadi pengusaha. Tapi saat pulang saya sempat bekerja di perusahaan Jepang di karawang, perusahaan yang baru berdiri di bidang mesin bubut selama 6 bulan. Setelah itu saya memutuskan keluar karena masih kangen dengan kampung dan keluarga dan juga bosan di dunia pabrik.
Adakah terpikirkan untuk pergi ke Jepang lagi? Dan apa kegiatan saat ini?
Ingin ke Jepang lagi tapi harus mengejar level JLPT. Karena sekarang boro-boro memikirkan belajar bahasa Jepang, pikirannya bagaimana caranya dapat uang yang banyak (hehe). Tapi saya menyesal karena dulu tidak memperdalam Bahasa Jepang padahal waktu itu difasilitasi oleh perusahaan. Kegiatan sekarang saya menjadi staff di SMP dan guru ekskul Jepang di SMK.
Wah jadi terjun ke bidang pendidikan ya? Yang terakhir adakah pesan-pesan yang ingin disampaikan untuk sahabat すかSUKI?
Pesan-pesannya bagi siapa pun yang ingin ke Jepang tapi tidak punya dasar bahasa Jepang, diutamakan belajarlah bahasa, karena bahasa itu sangat penting dan wajib jangan sampai hanya modal nekad. Gunakan waktu sebaik mungkin, ingat tujuan utama pergi ke Jepang untuk apa. Jangan sampai ada kata “Aji Mumpung”. Karena setelah di Jepang pasti berat godaannya seperti ingin beli alat elektronik dan juga gaya hidup.
Terima kasih banyak Kak Indra sudah berbagi pengalamannya selama di Jepang. Banyak hal yang bisa kita dapat ya. Kalau saya pribadi, “Untuk bisa lebih dihargai orang lain, tidak ada cara lain selain menguasai suatu bidang dan membuktikannya bahwa kita pun bisa lebih baik dari apa yang mereka pikirkan”. Nah, kalau sahabat すかSUKI apa yang kalian dapat dari artikel wawancara kali ini? Share dikolom komentar ya!
Pewawancara : Aririn