Pada tanggal 26 Januari 2018, Laman Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mengumumkan jumlah tenaga kerja asing di Jepang per tanggal 31 Oktober 2017.
Data yang diumumkan oleh kementerian tersebut adalah sebagai berikut
Jumlah tenaga kerja asing mencapai 1.278.670 orang
Jumlah tenaga kerja asing di Jepang mengalami peningkatan sebanyak 194.901 orang dibanding tahun lalu yakni mencapai 18,0%. Karena terdapat peningkatan sekitar 20% dibandingkan tahun lalu, kita dapat mengetahui bahwa hal ini menunjukan semakin banyaknya warga asing yang bekerja di Jepang. Terlebih, diketahui pula bahwa jumlahnya mencapai rekor tertinggi dari sebelum-sebelumnya.
Kewarganegaraan
Angka persentase yang berada dalam tanda kurung yang pertama menunjukan persentase keseluruhan jumlah tenaga kerja asing, sementara persentase yang kedua menunjukan perbandingan dengan tahun sebelumnya.
1. Cina 372.263 orang (29.1%)<mengalami peningkatan sebanyak 8.0%>)
2. Vietnam 240.259 orang (18.8%)<mengalami peningkatan sebanyak 39.7%>
3. Filipina 146.798 orang (11.5%)<mengalami peningkatan sebanyak 15.1%>
4. Brazil 117.299 orang (9.2%)<mengalami peningkatan sebanyak 10.0%>
5. Nepal 69.111 orang (5.4%)<mengalami peningkatan sebanyak 31.0%>
Data tersebut adalah peringkat 5 besar dengan negara yang mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja asing di Jepang. Yaitu Cina dengan peningkatan sekitar 30%, Vietnam sekitar 20%, Filipina dan Brazil sebanyak 10 %. Dari keempat negara ini saja, jumlahnya sudah hampir mendekati 70 %.
Status Tinggal
Angka dalam kurung yang pertama adalah persentase secara keseluruhan, sedangkan angka dalam kurung yang kedua merupakan rasionya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1. Status tinggal berdasarkan status sosial : 459.132 orang (35,9%) (tedapat peningkatan sebanyak 11,1)
2. Kualifikasi dan lainnya (pelajar asing) : 259.604 orang (20,3%) (tedapat peningkatan sebanyak 23,8% )
3. Bidang khusus . teknis : 238. 412 orang (20,2%) (terdapat peningkatan sebanyak 22,1%)
4. Pemagang kerja teknis 257.788 orang (20,2 %) (terdapat peningkatan sebanyak 22.1%).
Dari keempat status tinggal diatas, semuanya mengalami peningkatan persentase. Terutama “pelajar asing” dan “pemagang kerja teknis” yang mengalami peningkatan sebanyak 20% lebih.
Berdasarkan Prefekturnya
Persentase yang pertama disebutkan di bawah ini merupakan persentase secara keseluruhan, sedangkan persentase yang kedua merupakan rasionya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1.Tokyo 394.834 orang (30.9%)<terdapat peningkatan sebanyak 18.5%>
2.Aichi 129.155 orang (10.1%)< terdapat peningkatan sebanyak 16.6%>
3.Osaka 72.226 orang (5.6%)< terdapat peningkatan sebanyak 22.4%>
4.Kanagawa 69.400 orang (5.4%)<terdapat peningkatan sebanyak 15.4%>
5.Saitama 55.534 orang (4.3%)<terdapat peningkatan sebanyak 26.2%>
Dari kelima peringkat diatas, terdapat peningkatan jumlah melebihi setengah persentase keseluruhan. Misalnya : Prefektur Aichi dapat dikatakan sebagai prefektur dengan jumlah pemagang kerja teknis yang bekerja di pabrik. Sedangkan di Tokyo, terdapat banyak pekerja maupun pelajar asing di kantor pusat perusahaan dan lainnya. Sementara prefektur lainnya yang termasuk sebagai prefektur dengan peringkat tertinggi diatas mengalami peningkatan persentase dalam jumlah pelajar asing, pemagang kerja teknis, dan lainnya.
Lain-lain
Area dengan persentase Pemagang Kerja Teknis-nya terbanyak adalah prefektur Ehime dengan persentase 67,2%, Prefektur Miyazaki dengan presentase 67,1%, prefektur Tokushima 65,4%, prefektur Aomori 62,4% dan prefektur Kagoshima sebanyak 61,0%. Jadi, tingginya jumlah pemagang kerja teknis terjadi bukan di kota-kota besar, namun di kota-kota kecil. Meskipun tujuan dari mempekerjakan pemagang adalah mentransfer skill untuk diaplikasikan, namun pada kenyataannya mereka bekerja karena di Jepang kekurangan tenaga kerja.
Daerah yang memiliki persentase tinggi untuk kualifikasi dan aktivitas lainnya seperti pelajar asing adalah Fukuoka dengan persentase sebanyak 41,5%, Okinawa 34,1% dan Saga 34,1%, Okinawa 33,3% dan Tokyo sebanyak 32,1%.
Karena perguruan tinggi dan sekolah bahasa Jepang terkonsentrasi di Tokyo, sehingga tidak mengherankan jika jumlah pelajar asingnya pun tinggi. Namun daerah lainnya yang tidak bisa dikatakan memiliki banyak perguruan tinggi menunjukan bahwa tingginya persentase tersebut berasal dari pelajar asing yang belajar di sekolah bahasa jepang.
Bagaimana menurut teman-teman? Setiap tahunnya selalu terdapat peningkatan jumlah tenaga kerja asing. Dan tidak mengherankan rasanya jika jumlah tersebut pun akan terus bertambah bukan?
Bertambahnya kesempatan untuk bisa pergi ke Jepang merupakan hal yang bagus, namun dengan banyaknya alternatif pilihan yang ada, mungkin malah menyebabkan teman-teman kebingungan nantinya.
Sayangnya, dari sekian banyak orang yang telah berhasil pergi ke Jepang pun masih ada diantaranya yang kembali ke negara asalnya dengan perasaan kecewa serta tujuannya tidak tercapai.
Agar hal tersebut tidak terjadi pada teman-teman, kami rasa alangkah lebih baik jika saat teman-teman hendak pergi ke Jepang nanti, teman-teman telah terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.
Referensi Data
Laman Kementerian Kesejahteraan Kesehatan dan Tenaga Kerja : Jumlah Tenaga Kerja Asing Per 31 Oktober 2018
http://www.mhlw.go.jp/stf/houdou/0000192073.html